Monday, October 27, 2008

ANALISIS KUALITATIF

Hari ini tepat tanggal 28 Oktober 2008, hari dimana bangsa Indonesia memperingati Sumpah Pemuda. Setiap ada lapangan terbuka, banyak bergerombol orang-orang yang memakai seragam korpri kayak mau demo melaksanakan upacara bendera.

Tidak begitu dengan saya, selain dikarenakan saya belum mengetahui manfaat upacara, saya hari ini ngubek-ngubek salah satu toko buku terbesar di negeri ini untuk mencari buku tentang panduan melakukan analisis kualitatif.

Jam 10.00 wib saya sudah masuk toko, komputer yang berisi data base analog buku yang ada disitu saya operasikan. Sebesar toko itu, cuman ada 2 buku yang melihat judulnya sesuai dengan yang saya inginkan.

Aku baca buku tersebut, rupanya gak sesuai dengan keinginan saya. Karena yang saya inginkan adalah panduan melakukan analisis kualitatif mulai dari data hasil wawancara, teknik melakukan koding, teknik display data, sampai teknik manarik kesimpulan.

Pusing aku dibuatnya, (segitunya). Hal ini bukan tanpa alasan, karena saya dikejar deadline harus menyelesaikan tugas pada akhir bulan ini.

Sobat MP yang budiman, kalo anda pernah membaca buku tersebut, tolong saya diberitahu buku karangan siapa, cetakan mana dan kemana saya harus mencarinya.

Seharusnya hari ini saya bersemangat sumpah pemuda, namun karena hanya karena buku saya dibuat pusing jadinya.

Monday, October 20, 2008

RUMAH BOTOL

Kalau anda pecinta gunung, (pendaki gunung atau terdaftar dalam himpunan pecinta alam) pasti mengenal yang namanya gunung Lawu. Gunung Lawu adalah gunung yang berada diperbatasan antara Jawa Timur dengan Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Magetan. Gunung yang memiliki ketinggian 3265 dpl ini termasuk salah satu gunung yang memiliki bunga Edelweis berwarna merah. 

Terlepas dari gunung dan Edelweis, kalau anda akan naik ke Gunung tersebut pastilah anda akan melewati suatu daerah namanya Cemoro Sewu, pos pendakian pertama tersebut cukup mudah ditempuh lewat jalur darat yaitu melewati Karang Anyar ke arah air terjun Grojokan Sewu, atau lewat Magetan, Sarangan naik ke atas. 

Cuman anda harus berhati-hati karena jalanannya naik dan turun sangat curam dan penuh dengan jalan berkelok dengan tanjakan tajam. Apalagi kalo anda melewati Sarangan, tanjakan lebih curam, dengan jalan yang sempit. Jalan tersebut merupakan jalan tembus dari Madiun ke arah Surakarta. Namun sebenarnya sudah dibuka jalan baru (diperlebar) dengan pemandangan yang indah berbatuan, namun juga masih memiliki tanjakan curam. 

Kalo anda belum terbiasa lewat jalan tersebut akan kesulitan untuk menanjak. Kalau bisa sebaiknya menggunakan mobil atau motor yang masih sehat. Karena mobil sehat aja harus masuk gigi 1 dan 2 agar mampu menanjak, atau agar aman kalau berjalan menurun.

Nah pada pos pertama di desa Cemoro Sewu tersebut, tepatnya di belakang pos pendakian pertama, ada sebuah rumah (gubuk) kalau melihat konstruksinya akan digunakan untuk berjualan yang seluruh temboknya terbuat dari botol bekas minuman suplement dan botol bekas air mineral. Kreatif memang, karena tidak perlu lagi menggunakan batu bata atau batako untuk membuat rumah tersebut berdiri.

Saya tidak sempat menghitung, tetapi saya yakin ribuan botol suplement dan bekas air mineral yang digunakan untuk membangun rumah tersebut. Entah sampai seberapa kekuatan bekas botol tersebut menggantikan batu bata dan batako untuk konstruksi, yang jelas bangunan tersebut tetap menggunakan tiang cor dari besi, semen pasir dan batu. Namun sampai saat saya kesana bangunan tersebut belum selesai (masih proses pembangunan).

Kalau anda pergi ke Cemoro Sewu, coba sempatkan mampir ke rumah botol tersebut, siapa tahu sudah selesai proses pembangunannya.

Thursday, October 16, 2008

HIGH WAY PORTAL

Mulai hari ini (tgl 17 Oktober 2008) kayaknya kita pemakai jalan raya di Jakarta harus ekstra hati-hati, terutama mereka yang suka menerobos jalur Trans Jakarta atau yang lebih dikenal dengan sebutan jalur bus way. 

Bukan dikarenakan sesuatu hal, misalnya ada polisi ataupun apa, tetapi dinas perhubungan Pemda DKI telah memasang pintu otomatis pada jalur-jalur trans Jakarta yang sering di terobos oleh pengendara motor atau kendaraan selain trans Jakarta.
Palang pintu tersebut akan membuka dan menutup secara otomatis selama kurang lebih 3 detik, yang diharapkan begitu bus trans Jakarta lewat, maka pintu akan segera tertutup dan mobil yang mengikuti di belakang bus akan kena portal apalagi kendaraan yang menerobos sendirian. 

Hal ini dilakukan oleh Pemda DKI, karena selama ini Dinas Perhubungan DKI telah kewalahan bagaimana cara membuat jera pengendara kendaraan bermotor yang suka menerobos jalur Trans Jakarta yang mengakibatkan sering bus terlambat datang pada halte-halte yang telah ditentukan yang mengakibatkan menumpuknya penumpang pada suatu halte.
Ide cemerlang, inovatif memang para karyawan Pemda DKI untuk menciptakan action yang spektakuler, contoh lain:  masih terlitas dibenak kita beberapa bulan yang lalu Dinas Perhubungan mengunci ban mobil yang parkir sembarangan. Namun sekarang sudah banyak lagi mobil yang parkir tidak digembok, apakah kuncinya sudah pada hilang, atau karena terlalu banyaknya kendaraan yang melanggar sehingga membuat keder petugas.
Mudah-mudahhan ide portal ini tidak mengikuti ide kakak-kakaknya yang telah di launching duluan, dan terus akan membuka tutup seperti yang diharapkan. Jangan hanya bisa buka dan gak bisa nutup, sehingga pengendara bandel akan kembali lagi mengulangi pekerjaannya.