Thursday, September 11, 2008

NGABUBURIT

Kalo anda tinggal di daerah Jawa Barat atau Jakarta, saya yakin sudah sangat familiar dengan kata "ngabuburit". Ngabuburit setahu saya berasal dari bahasa sunda, yang maksudnya menunggu saat berbuka puasa ramadhan. Namun dari bebeapa literatur menyatakan bahwa tidak ada arti yang pasti dari kata ngabuburit. Ngabuburit diartikan dengan memanfaatkan waktu yang tersisa satu sampai dua jam sebelum berbuka puasa.

Menunggu pada jam-jam tersebut memang serasa lama dan sangat membosankan. Nah, untuk melupakan sejenak waktu tersebut, biasanya dihabiskan dengan berjalan-jalan ketempat yang mereka sukai. Bahkan banyak tempat-tempat yang pada hari biasa kurang istimewa (pada hari biasa kurang menarik) namun biasanya selama bulan puasa ramai dikunjungi dan menjadi tempat favorit.

Ngabuburit menjadi life style orang-orang yang berpuasa, selain mengunjungi tempat-tempat wisata dadakan, mall, atau tempat-tempat strategis lainnya, biasanya banyak anak muda ngisi kegiatan ngabuburit dengan balap motor di jalanan, atraksi motor atau sepeda BMX, atau sekedar nongkrong-nongkrong di tempat yang rindang.

Banyak tempat yang dijadikan lokasi ngabuburit, mulai dari Bandara Sukarno Hatta, di atas jembatan layang, danau sunter podomoro, cipinang indah bahkan tidak hanya di Jakarta dan sekitarnya, di Semarang budaya ini juga sudah mulai mentradisi terbukti dengan banyaknya mahasiswa yang melakukan ngabuburit di jalan masuk kampus Universitas Diponegoro.

Di kanan kiri jalanan kampus yang cukup sempit, para remaja memarkir motornya berjajar seolah di komando untuk berbaris. Beberapa saat lewat pengendara motor yang melintas di jalanan tersebut dengan kecepatan tinggi (trek-trek an). Para remaja yang berada di kanan kiri jalan seolah menjadi penyemangat sambil melongok ke tengah jalan untuk melihat siapa yang menang. Sudah tidak lagi ingat laper, sudah tidak lagi inget puasa dan sudah tidak lagi inget bahaya yang mengancam dirinya.

Apakah budaya ngabuburit harus di lakukan dengan hal-hal seperti ini??? Bukankah sebaiknya dilakukan di masjid, surau atau mushola dengan membaca al qur'an, pengajian, atau melakukan hal-hal yang sifatnya religius?? (foto : indosiar)

No comments: